Pentingnya Media pada pembelajaran di
Sekolah Dasar
oleh : Virgosa Tikan GP
Pengunaan media pembelajaran pada pembelajaran di sekolah dasar menjadi
bagian penting yang harus mendapt perhatian dari guru. Hal ini perlu disebabkan
karena input siswa pada tingkat dasar memiliki kemampuan yang terbatas sehingga
menjadi penting diperhaitkan Media Pembelajaran pada pembelajaran di Sekolah
Dasar. Sebagaimana diketahui bahwa dalam sistem pendidikan nasional di Indonesia SD merupakan bagian integral dari program pembangunan
nasional sehingga tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Untuk itu, pemerintah
Indonesia yang bertanggung jawab melaksanakan pendidikan nasional untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Inilah tujuan pendidikan
yang akan dicapai pendidikan. Pelaksanaan pendidikan formal di Indonesia
terdiri dari beberapa jenjang. Jenjang pendidikan formal pertama adalah pada
jenjang pendidikan dasar yang terdiri dari jenjang pendidikan sekolah dasar dan
jenjang pendidikan sekolah lanjutan pertama. Pada jenjang pendidikan dasar,
jenjang pendidikan formal di tingkat SD merupakan jenjang pendidikan
pertama yang harus ditempuh dan dilewati oleh siswa untuk menjadi dasar untuk
melanjutkan kejenjang pendidikan formal selanjutnya. Karena itu, jenjang
pendidikan dasar sangat penting sebagai awal mula memberikan siswa bekal
pengetahuan agar siswa mampu mengembangkan kompotensi dasar yang dimilikinya
dan dapat pula melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
Kompotensi
Dasar Siswa di Sekolah Dasar
Pada tingkat sekolah dasar, kompotensi dasar yang harus dimiliki oleh siswa
adalah sekurang-kurangnya memiliki kemampuan membaca, menulis dan berhitung
(calistung) untuk dijadikan modal utama dan pokok untuk dapat melanjutkan
pendidikan pada jenajang pendidikan formal selanjutnya. Agar siswa dapat
mengikuti kegiatan pendidikan ditingkat yang lebih tinggi, maka siswa harus
dibekali dengan tiga kemampuan dasar tersebut.
Pelaksanaan pendidikan di tingkat sekolah dasar dan Madrasah ibtidaiyah
atau sederajat, hal pokok pertama yang diajarkan kepada anak didik adalah
membaca, menulis dan berhitung. Dengan modal kemampuan dasar tersebut siswa
dapat meperoleh pengetahuan melalui kegaitan membaca. Kemampuan membaca
dipergunakan tidak hanya pada mata pelajaran tertentu saja, akan tetapi
digunakan pada semua mata pelajaran. Meskipun dalam kurikulum pendidikan dasar,
kemampuan dasar membaca siswa diajarkan pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
Kenyataan menunjukkan bahwa kebanyakan siswa yang duduk di sekolah dasar
pada kelas satu belum memiliki kemampuan yang memadai untuk membaca sumber
belajar melalui buku untuk semua mata pelajaran. Sementara untuk dapat
menguasai mata pelajaran, maka siswa harus telah mampu membaca buku sumber
pembelajaran tersebut.
Pentingnya Media pada pembelajaran di Sekolah Dasar
Keterbatasan kemampuan membaca siswa di tingkat sekolah dasar mengharuskan
guru menggunakanmedia bantu agar dapat memahami materi yang akan disampaikan.
Hal ini di dasarkan pada pertimbangan bahwa kesulitan yang sering dihadapi oleh
siswa SD dalam mengikuti kegiatan pembelajaran untuk mata pelajaran sains
adalah karena ketidak mampuan siswa SD membaca sehingga sulit memahami isi
materi pelajaran selain yang disampaikan guru dengan cara lisan.
Karena rendahnya kemampuan siswa membaca, maka dalam mengajarkan materi
pelajaran perlu dipergunakan alat peraga yang dapat memantau siswa memahami
materi yang disampaikan oleh guru Alat peraga yang dapat dipergunakan
diantaranya adalah alat peraga gambar. Seperti diketahui bahwa alat peraga
adalah merupakan merupakan alat bantu yang dipergunakan untuk melakukan
visualisasi dalam proses belajar mengajar agar proses belajar mengajar tersebut
dapat berlangsung secara efektif. Karena keterbatasan kemampuan siswa mebaca
dalam mata pelajaran sains, maka guru perlu menggunakan media pembelajaran
berupa alat peraga gambar sebagai media grafis yang dapat membantu siswa untuk
memahami materi dan isi pelajaran yang disampaikan oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran.
Media pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan
pembelajaran terdiri dari beberapa jenis media pengajaran yaitu media
foto, grafik, globe, atlas, film dan sebagainya. Beberapa media pegajaran yang
sering digunakan adalah: Pertama, media Grafis seperti gambar, foto, grafik,
bagan atau diagram, poster, kartun, komik dan sebagainya, Kedua, media tiga
dimensi yaitu model padat, model penampang, model susun, model kerja, mock up,
diorama, Ketiga, media proyeksi seperti slide, film strips, film, OHP dan
Keempat, penggunaan lingkungan sebagai media.
Media grafis
adalah media yang digunakan yang berusaha memadukan antara kata-kata dengan
gambar. Dalam bahasa Yunani Grafikos berarti melukiskan atau menggambarkan
garis-garis. Media tersebut terdiri dari beberapa jenis yaitu: bagan adalah
kombinasi antara media grafis dan gambar foto yang dirancang untuk
memvisualisasikan secara logis dan teratur mengenai fakta pokok atau gagasan.
Fungsi media pengajaran sebagai alat bantu untuk dapat meningkatkan dan
mempertinggi hasil belajar siswa harus didukung oleh ketepatan seorang guru
dalam memeilih media yang akan dipergunakan dalam suatu kegiatan proses belajar
mengajar. Oleh karena itu seorang guru sebelum memilih media pengajaran
tertentu harus menegetahui betul materi yang akan diajarkan, metode yang
dipilih, kemudian menentukan jenis alat bantu atau media pengjaran yang akan digunakan.
Secara khusus beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan media
pengajaran untuk mempertingi kualitas pengajaran adalah:
Pertama, guru perlu memiliki pemahaman media pengajaran antara lain
jenis dan manfaat media pengajaran, kriteria memilih dan menggunakan media
pengajaran,menggunakan media sebagai alat bantu mengajar dan tindak lanjut
penggunaan media dalam proses belajar siswa. Kedua, Guru terampil
menggunakan dan membuat media pengajaran sederhana untuk keperluan pengajaran
terutama media dua dimensi atau gambar atau foto serta penggunaan media
proyeksi. Ketiga, keefektifan dalam menilai penggunaan media dalam proses
pengajaran.
Media pengajaran harus memperhatikan beberapa pertimbangan diantaranya
adalah ketepatan dengan tujuan pengajaran. Hal tersebut berarti bahwa media
pengajaran yang dipilih harus didasarkan atas tujuan-tujuan instruksional
yang telah ditetapkan oleh guru sebelumnya. Selain itu juga media
pengajaran yang telah dipilih harus disesuaikan engan si bhan atau
materi pengajaran yang akan disampaikan. Dengan demikian bahan pengajaran
yang disampaikan harus diklasifikasikan dan disesuaikan dengan media yang
dipilih bedasarkan sifat bahan pelajaran apakah fakta, konsep atau generalisasi
yang memerlukan bantuan media untuk dpat dSainshami dengan mudah oleh siswa.
Selain beberapa hal tersebut, juga yang perlu dipertimbangkan seorang guru
dalam memilih media pengajaran adalah kemampuan guru itu sendiri
menggunakan media pengajaran yang dipilihnya. Apapun jenis media yang
dipilih harus disesuaikan dengan kemampuan guru untuk menggunakan media
tersebut. Dan selain itu juga harus disesuaiakn dengan kemampuan berfikir siswa
sehingga makna yang terkandung didalamnya dapat dSainshami dengan mudah oleh
siswa.
Media yang digunakan dlam proses belajar mengajajar haruslah memiliki
kualitas dan mutu yang baik meskipun media tersebut adalah merupakan hasil
karya guru sendir, nilainya tidak mahal, sederhana dan seterusnya. Karena dalam
pemilihan media pengajaran tidak perlu dSainsksakan, karena media
pengajaran yang mahal dan memebutuhkan waktu lama dalam pembuatannya
belum tentu menajdi jaminan sebagai media pengajaran yang terbaik. Media
yang diilih seharusya dapat bersifat fleksibel dan dapat digunakan dimana-mana
dengan peralatan yang tersedia disekitar kita.
Pada saat
sekarang ini, peranan media pembelajaran di sekolah dasar kurang begitu
diperhatikan oleh pendidik. Peserta didik yang seharusnya dapat mengoptimalkan
pembelajaran dengan baik, namun tidak didukung dengan penggunaan media
pembelajaran yang relevan cenderung menjadikan siswa sebagai peserta didik
menjadi verbalistik (hanya sebatas teori tanpa didukung dengan data yang
konkrit). Sebagai contoh, siswa mempelajari jenis alat transportasi darat
berupa delman, di Jakarta sebagaimana di tempat penulis bertugas, tidak semua
siswa di sekolah dasar mengenal, mengetahui, dan memahami delman sebagaimana
kenyataannya karena tidak semua siswa pernah menjumpai kereta beroda dua ini.
Oleh sebab itu penggunaan media untuk menghilangkan kesan verbalistik ini
sangat penting peranannya.
Penggunaan
media pembelajaran pada tiap satuan pendidikan saat ini sangat dianjurkan
bahkan diupayakan untuk ada pada tiap-tiap proses pembelajaran khususnya di
tingkat satuan pendidikan dasar. Media ini tentunya tidak hanya atas dasar ada saja, tetapi kesesuaian dan
ketepatan penggunaan dalam proses penyampaian pesan pembelajaran yang akan
diberikan.
Peranan
media yang semakin meningkat sering menimbulkan kekhawatiran pada guru. Namun
sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi, masih banyak tugas guru yang lain
seperti memberikan perhatian dan bimbingan secara individual kepada siswa yang
selama ini kurang mendapat perhatian. Kondisi ini akan terus terjadi selama
guru menganggap dirinya merupakan satu-satunya sumber dalam proses
pembelajaran. Jika guru memanfaatkan berbagai media pembelajaran secara baik,
guru dapat berbagi peran dengan media. Peran guru akan lebih mengarah sebagai
manajer pembelajaran dan bertanggung jawab menciptakan kondisi sedemikian rupa
agar siswa dapat belajar secara optimal. Untuk itu guru lebih berfungsi sebagai
penasehat, pembimbing, motivator dan fasilitator dalam proses pembelajaran.
2 komentar:
mantab. SIlahkan kunjungi samuelamtiur.com
Mantab. Silahkan kunjungi samuel dan lamtiur
Posting Komentar